Basah-Basahan đź’¦

Area kolam renang sudah disulap sedemikian rupa menjadi arena voli kolam tempat mereka akan bertanding yang cukup proper. Setelah melakukan pemanasan yang dipimpim oleh Rock Lee, masing-masing tim yang terdiri dari enam anggota langsung nyemplung ke kolam renang.

Tim pertama beranggotakan Neji, Chouji, Ino, Hinata, Naruto, dan Kiba. Sedangkan tim kedua beranggotakan Sasuke, Sai, Sakura, Tenten, Shino, dan Rock Lee. Menyisakan Shikamaru yang menjadi wasit karena katanya, dia masih belum termotivasi untuk ikut tanding.

Tentu saja hal itu membuat Naruto melayangkan protesnya, “Ah gaseru lo! Sini turun.” ujarnya sambil mencipratkan air ke Shikamaru di atas yang masih dalam keadaan kering.

“Shikamaru kaya kucing, njir. Gamau kena air.” kata Sai menimpali.

“Iye bawel. Entar gue turun, mau ngewasit dulu. Yok mulai.”

“BENTAR.” Naruto menginterupsi dengan mengangkat tangannya, “Bikin jargon tim dulu lah kita!”

“YAAMPUUUN RIBETNYAAH.” dari sebrang tim Naruto, Sakura yang ada di tim lawan merespon secara dramatis.

“Tim yang gapunya jargon tuh pasti semangatnya kurang. Liat aja jidat, gue kalahin lo!” Ino menjulurkan lidahnya sambil mengejek. Kalau Ino disatukan dengan Naruto dalam satu tim, sudah pasti tim itu punya jiwa kompetitif yang tinggi. Apalagi Naruto dan Sasuke berada di tim yang berlawanan, bocah oren itu semakin ambis buat mengalahkan tim Sasuke.

“Oh siapa takut!!!” Sakura menjadi terpancing oleh apa yang Ino lakukan tadi, maka cewek itu mengumpulkan tim nya di tengah kolam untuk menyusun jargon.

Di sisi lain, Hinata terheran dengan energi yang tiba-tiba menjadi panas. Cewek itu nggak menyangka kalau teman-temannya bakal seambis ini melawan satu sama lain. “Guys, ini beneran kita mainnya mau sambil ambis?”

“Ya jelas! Kalo udah di lapangan tuh gaada yang namanya temen. This is competition!!” jawab Naruto sambil meenkankan setiap katanya, kemudian Kiba menghampiri Naruto untuk memberikan pijatan di punggung cowok itu selama tiga detik. “Manteup!”

Neji dan Chouji yang nggak terlalu berapi-api seperti Naruto, hanya bisa nurut saja.

Setelah kedua tim menunjukan jargonnya, suara peluit berbunyi sebagai tanda dimulainya permainan. Kiba berkesempatan untuk melakukan servis pertama.

“Anjir susah coy pake bola ini.” cowok itu sempat tertawa setelah servisnya berhasil melambung sampai ke luar batas net.

Bola itu kemudian diterima oleh Sasuke yang kemudian cowok itu balas pukul dengan santai dan mengopernya ke rekan tim yaitu Shino agar dia balas pukul sampai melewati batas net ke area lapangan tim lawan.

Namun, berbeda 180 derajat dengan semangat yang berapi-api sebelum pertandingan dimulai, Naruto malah menghindari bola yang melambung ke arahnya sampai dia limbung sendiri dan terjatuh ke air.

Otomatis, tim Sasuke berhasil mencetak poin pertamanya. Mereka langsung melingkar di tengah sambil meneriakan lagi jargon mereka. Dan tak lupa, ngetawain Naruto.

“PFFFT BADUT BANGET SUMPAH NAR.” seru Tenten.

“Kalo gue sih malu ya udah congkak duluan, tapi sama bola plastik aja takut.” Sai dengan muka dan senyum super ngeselinnya itu menyeletuk, dan berhasil membuat Naruto misuh-misuh sambil tengsin sendiri.

“HABIS INI GUE TUNJUKIN KEMAMPUAN GUE YANG SEBENARNYA!!”

Sayangnya, kejadian yang bikin malu Naruto dan timnya nggak terjadi hanya satu kali. Sudah empat kali, Naruto gagal nge-block serangan bola dari lawan dan meskipun dia berhasil memukul bola, bolanya nggak sampai melewati batas net.

Neji lama-lama jadi frustrasi sendiri akibat kekonyolan anggota tim nya itu, “Naruto, lo mundur deh. Tuker posisi sama gue!”

“Nah iya, mending lo di belakang aja deh Nar tukeran sama Neji!” sahut Ino menyetujui gagasan Neji.

“Ih gamau! Sumpah habis ini gue mainnya bakal bener!” kata Naruto mencoba meyakinkan teman satu timnya.

“Nar udah Nar hahahah.” Chouji sendiri sudah nggak bisa menahan tawanya, dia prihatin dengan kekalahan tim nya tapi apa yang Naruto lakukan dari tadi memang konyol.

“Dicoba dulu aja Naruto main dibelakang.” timpal Hinata sambil tersenyum prihatin.

“HUFFTT YAUDAH DEH.”

Akhirnya, Naruto bersedia bertukar posisi dengan Neji. Dan secara ajaib, dengan Neji yang menempati posisi awal Naruto sebagai blocker, poin mereka secara perlahan berhasil mengimbangi poin tim Sasuke.

Sasuke sendiri sampai nyeletuk. “Ih, ngeri banget loh Kak Neji.”

Yang tentu saja, disambut oleh gelak tawa orang-orang yang ada di sana.

Kemudian di tengah permainan, akhirnya Shikamaru nyemplung ke kolam juga dan bergabung ke tim Naruto untuk menggantikan Chouji yang kebetulan kakinya merasa kesemutan tiba-tiba.

“Eh, satu tim sama ayang.” kata Shikamaru menyempatkan diri buat noel bahu Ino.

Kiba yang ada di sebelah mereka jadi salty dan mencipratkan air dengan jumlah besar ke arah keduanya. “Geli banget bangsaaat.”

“Sirik aja jomblo, wle!” balas Ino.

Permainan berlanjut masih dengan diiringi semangat api oleh kedua tim yang saling kejar-kejaran dalam mencetak poin. Tim Naruto semakin membuat Tim Sasuke kewalahan apalagi setelah Shikamaru bergabung. Alhasil, meskipun sempat terseok-seok di awal permainan, Tim Naruto berhasil menang hanya dengan selisih dua poin lebih unggul.

Bisa dijamin, setelah ini Naruto dan Ino nggak akan berhenti mengejek Sasuke dan Sakura, minimal sampai besok lah.

“Good game guys, good game!” Rock Lee bertepuk tangan dan manyalami satu persatu rekan tim nya, juga anggota tim lawan saat mereka semua sudah keluar dari kolam.

“Ah Neji, lo pake minta tukeran posisi sama Naruto. Jadi kalah kan tim gue!” ujar Tenten sambil menyikut Neji.

Neji nyengir saja dan membalas, “Loh, kan itu tujuan gue. Biar tim lo kalah.”

Sai menghampiri mereka sambil menenteng kamera, “Shik, tadi pas lo ngewasit, udah dokumentasi kan?”

“Aman bos.” jawab Shikamaru sambil mengacungkan jempol.

“Yaudah, yuk foto bareng dulu.”

“Duh, udah lepek banget ini cuy.” ucap Sakura yang sedang membenarkan tatanan rambut basahnya.

“Yok ayok pose yuk!”

Setelah Sai selesai menempatkan kamera dan memasangnya di tripod, dia langsung berlari kecil untuk bergabung dengan teman-temannya yang sudah siap ber-pose.

Dalam hitungan sepuluh detik, kamera tersebut mengeluarkan flash dan membidik satu dari banyak momen yang nggak akan dilupakan oleh tiga belas pemuda dan pemudi tersebut.