Beha

Ino bertolak ke kos Shikamaru hanya dengan memakai hoodie kedodoran untuk menutupi lekuk tubuhnya—terutama payudaranya yang sekarang nggak di-support oleh bra karena semua stok bra di lemari Ino belum ada yang kering.

Sesampainya di kos, cewek itu disambut dengan sunyi. Wajar saja karena hari ini adalah hari Sabtu sehingga semua penghuni kos memanfaatkannya untuk molor sampai siang bahkan sore.

Ino melihat motor Kiba di garasi, dia sempat berhenti melangkah sambil memikirkan gimana caranya dia masuk tanpa berpapasan dengan cowok itu. Sebenarnya mereka berdua nggak punya masalah, tapi Ino kadang merasa super capek buat ngeladenin gombalan jamet temannya itu.

Tapi pada akhirnya, Ino merasa beruntung karena nggak berpapasan dengan Kiba sampai dia berhasil masuk ke kamar Shikamaru yang nggak terkunci.

Ternyata, kamar itu kosong. Padahal Ino berekspektasi kalau Shikamaru sedang tidur atau minimal goleran malas di kamar nya. Di atas meja belajar cowok itu, Ino menemukan paketnya yang sudah terbuka.

“Shikamaru rese juga bukain paket gue.” katanya sambil mencibir.

Tanpa pikir panjang, Ino membuka hoodie nya dengan santai dan langsung mencoba beberapa pasang gaun tidur yang dia beli untuk dirinya sendiri. Setelah puas bercermin, Ino menyudahi proses try on nya—kemudian memasang bra baru ke tubuhnya diikuti dengan hoodie kedodorannya.

Tepat setelah itu, pintu kamar Shikamaru terbuka. Memunculkan si pemilik kamar yang membawa keranjang berisikan pakaian yang habis dijemur di hari sebelumnya. Ino sempat heran karena biasanya Shikamaru lebih memilih pakai jasa laundry. Tapi kalau dipikir lagi, jawaban yang akan Shikamaru berikan kalau Ino tanya kenapa, pasti cowok itu bakal bilang kalau dia sedang ngirit.

“Yah telat lo.” kata Ino masih fokus melipat kain-kain lembut yang tadi dia coba kenakan.

Shikamaru menaikkan sebelah alisnya. “Telat kenapa?”

“Gue habis nyobain ini lingerie, lo telat masuk, jadinya nggak lihat.”

“Nggak penting banget. Gue bahkan udah sering lihat lo telanjang.”

Ino jadi tergelak mendengar jawaban Shikamaru, dia melemparkan salah satu bra yang mendarat di muka cowok itu. “And that’s when we were only six ya, anjir!”

Shikamaru berhasil menangkap bra yang Ino lemprakan kemudian bergabung ke tempat tidurnya dan menyenderkan punggung ke kepala ranjang. “Berhubung lo lagi lipet-lipet, lipetin jemuran gue sekalian dong.”

Ino mendengus, meskipun begitu dia tetap meraih keranjang pakaian Shikamaru yang kebanyakan isinya cuma kaos, beberapa kemeja, dan boxer. “Boleh. Tapi nggak gratis.”

“Lo mau apa?”

“Bantuin gue PDKT sama Sasuke.”

“Pffft. Kasian banget Sasuke kalo pdkt sama lo, fuck girl.”

“Cocok dong! Sasuke kan juga fuck boy.”

Shikamaru nggak habis pikir dan menggelengkan kepalanya. Habis itu keduanya diam. Ino telaten melipat pakaian Shikamaru dan cowok itu sibuk scroll twitter siapa tau ada tweet-tweet kebodohan netizen untuk naikin moodnya.

Di sisi lain, Ino jadi teringat akan perkataan Temari tempo hari lalu, katanya cewek itu sempat papasan dengan Shikamaru di abang sate langganan. “Denger-denger kemaren lo ketemu Temari.”

Shikamaru melirik ke Ino, “Emang.”

“Gimana? Deg-degan nggak ketemu mba mantan?”

“Yang ada pengen mukul, but no—I don’t hit girls.” tentu saja, Shikamaru agak kesal pasalnya cowok itu menemukan Temari dengan Sasori.

“Kirain pengen cium.” cewek itu terkekeh, suka sekali kalau sudah meledek Shikamaru soal urusannya dengan Temari, sedangkan cowok itu melengos saja.

Menurut Ino, apa yang Temari lakukan pada Shikamaru di masa lalu emang anjir banget sih. Sebetulnya Ino juga nggak heran dengan kelakuan teman-temannya (termasuk dirinya) yang minus akhlak itu, tapi dia sedih juga waktu tahu Shikamaru yang jadi korbannya meskipun cowok itu juga nggak sepenuhnya punya akhlak mengingat bagaimana dia hanya ngajak Temari pacaran karena Truth or Dare.

“Ututu gausah dibuat overthinking lah. Umur segini tuh enaknya buat ena-ena aja!” Ino menepuk pahanya kemudian bangkit, “Dah lah gue mau pulang. Habis itu kencan. Bye.”

“Sama siape?” tanya Shikamaru.

“Itachi!”

Shikamaru ingat beberapa menit lalu cewek itu meminta bantuannya supaya bisa pdkt dengan Sasuke, eh sekarang malah semangat banget mau kencan sama abangnya. “Dasar cewek gila.