Bukan sekali dua kali Itachi berada di spa house yang dia kunjungi hari ini. Sebab dia jadi langganan supir pribadi maminya setiap kali beliau punya appointment untuk melakukan treatment di sana. Makanya waktu di meja resepsionis, mba-mba yang bertugas di sana sampai hafal dengan wajah Itachi dan dia langsung diarahkan ke ruang tunggu VIP sebelum memulai treatment pijat refleksinya.
Itachi santai saja menyeruput teh camomile yang disediakan sambil buka-buka majalah. Itachi lumayan senang karena kebetulan hari ini dia work from home dan nggak begitu banyak kerjaan yang harus diselesaikan. Eh ternyata kesenangannya itu nggak berlangsung lama, ponselnya bergetar dan menunjukan panggilan masuk dari salah satu rekan departemen kuangan di kantornya, Samui.
“Iya Sam, gimana?”
“Mas, mau kasih reminder aja 30 menit lagi kita ada meeting ya di kantor.” kata tanya Samui dari seberang sana.
Astaga. Itachi harus memejamkan matanya dan menghela nafas berat karena gagal sudah rencananya buat melemaskan otot-otot yang sudah tegang lewat pijitan mas-mas spa. Tapi salahnya juga sih dia sampai hampir lupa. Meskipun meeting yang nanti akan dia hadiri bukan agenda meeting yang urgensinya besar, tetap saja, Itachi harus hadir.
Mau nggak mau dia harus cancel appointment nya di spa-house tersebut hari ini dan menjadwalkannya ulang untuk hari lain.
Bertepatan waktu Itachi masuk lagi ke mobilnya, di saat itu lah matanya menangkap pengunjung spa lain yang berjalan untuk memasuki gedung tersebut. Yang bikin Itachi cukup lama mengamati adalah fakta bahwa pengunjung itu berambut panjang dan pirang. Itachi langsung terpikir dengan seseorang yang bahkan belum pernah dia temui langsung.
Niatan untuk nyamperin pengunjung itu memang ada sih, namun Itachi sudah dikejar waktu. Sehingga dia harus segera menancapkan gasnya menuju ke kantor dan membuang niatannya tersebut jauh-jauh.