Gala Dinner & Closing Ceremony
Titik kumpul mereka berada di lounge lantai 10 sebelum mereka berangkat bersama menuju ball room tempat gala dinner dan closing ceremony PNMHI dilaksanakan. Saat itu baru Naruto, Shikamaru, Neji, dan Mugino yang sudah siap.
Sasuke—beserta Sakura, kembali ke kamarnya untuk mengganti setelan jas. Padahal nggak ada yang salah dengan outfit Sasuke, toh dress-code gala dinner malam itu adalah black and white. Tetapi Sasuke enggan terlihat mencolok diantara teman-temannya yang lain dengan memakai jas berwarna putih. Makanya dia ngotot untuk ganti, untung saja Sasuke bawa dua stel jas dengan warna yang berbeda untuk agenda malam ini.
Shikamaru nggak berhenti melihat ke arah pintu lounge dengan harapan agar Ino segera muncul, membuat Naruto yang ada di sampingnya berkata sambil nyinyir, “Yaelah, Shik. Lo ngeliatin pintu mulu, kaga bakal pindah pintunya santai aja.”
“Ck. Gue gak ngelihatin pintu.” kata Shikamaru mengelak.
Ino datang beriringan dengan Shiho sambil membawa sebuah paper bag. Kedua perempuan pirang itu dibalut dengan gaun malam berwarna hitam yang membuat mereka kelihatan semakin anggun.
Arah pandang Shikamaru langsung jatuh ke satu-satunya perempuan yang sukses bikin dia nggak berkedip ketika perempuan itu berjalan menghampirinya. Naruto yang melihat komuk Shikamaru langsung menjentikan jarinya di depan wajah si kahim, “Kedip, pak!”
Jentikan jari Naruto seakan membuat Shikamaru merasa ditarik kembali ke dunia nyata, pada akhirnya berkedip juga.
“Hai.”
“Hai?” Ino menaikkan salah satu aslinya karena heran dengan Shikamaru yang tiba-tiba menyapanya dengan salah tingkah, “Ngapain lo hai-hai in gue??”
“Ck. Ya nggak papa, pengen aja.” Shikamaru mengangkat bahunya, “Kado yang buat Matsuri udah dibungkus?”
“Udah nih, tadi Shiho yang bungkusin.” jawab Ino sambil melihat ke beberapa arah, mencari ruang kosong di atas sofa supaya dia bisa duduk. Sialnya, ruang kosong yang tersisa hanya ada di sebelah Shikamaru.
Karena masih merasa sedikit canggung akibat apa yang terjadi du malam sebelumnya, Ino memilih untuk tetap berdiri sampai kena protes Naruto yang rewel sendiri karena risih melihatnya, “Nces! Duduk napa, risih banget gue lihatnya. Noh sebelah Shikamaru kosong.”
Ino menggerutu dan ingin menjitak Naruto. Tatapan Shikamaru yang mengisyaratkan Ino untuk duduk sama sekali nggak membantu.
“Iya-iya gue duduk!”
“Jangan lupa entar hadiahnya dikasihin ke Matsuri.” perintah Shikamaru.
“Iyaa!”
Setelah itu, mereka masih harus dibuat menunggu sebelum dipersilahkan masuk ke dalam ball room. Waktu yang mereka dapatkan dimanfaatkan untuk mengambil banyak foto, kesempatan ya kan, mumpung mereka semua sedang dress up pakai gaun dan jas untuk gala dinner, membuat kecantikan dan ketampanan mereka semakin terlihat.
Sesi berfoto rusuh seperti biasa, apalagi kalau Naruto suaranya yang melengking dan tawanya yang super membuat suasana semakin gaduh, untungnya mereka bisa mengkondisikan suasana agar tetap kondusif.
Nggak lama kemudian, Matsuri datang dengan Sasuke dan Sakura yang mengekorinya dari belakang. Sasuke sudah mengganti setelan jas nya yang semua berwarna putih jadi warna hitam, nggak ada perbedaan yang kontras sih, mau pakai baju warna apapun cowok itu bakal selalu ganteng.
“Yaampun! Ini pada cantik dan ganteng banget delegasi-delegasiku.” seru Matsuri melempar pujian dengan matanya yang berbinar.
“Matsuri udah ngaca belom? Malem ini juga cantik banget deh!” kata Mugino yang balik memuji LO nya itu dan tentu saja, cowok itu berbicara fakta karena nyatanya Matsuri memang super cantik.
Shikamaru menghampiri Matsuri dan memberikan sebuah bingkisan paper-bag yang semula di pegang oleh Ino untuknya. Tadinya Shikamaru enggan jadi perwakilan yang memberikan hadiah, namun Naruto ngotot kalau Shikamaru yang harus memberikannya karena dia adalah ketua himpunan. Nggak nyambung, tapi ya sudahlah.
“Matsuri, ini nggak seberapa tapi kita punya kenang-kenangan buat lo. Diterima ya, makasih banyak udah bantuin kita semua. Maaf juga kalo selama ini kita ngerepotin lo. Hehe.”
Tanpa diduga-duga, Matsuri mewek ketika menerima bingkisan dari Shikamaru, “Aaaaa sebentar-sebentar.” katanya sambil mendongakan kepala ke atas supaya air matanya nggak jatuh dan merusak riasannya malam itu.
“Gemes banget Matsuri! Terharu ya?” tanya Sakura.
“Huhu terharu banget, Kak!” jawabnya, kemudian Matsuri lanjut bilang, “Aku bersyukur banget ketemu temen-temen delegasi dari Konoha. Meskipun pertemuan kita singkat banget, aku bisa ngerasa kalo kita cepet banget akrab nya. Temen-temen delegasi juga sama sekali ga memberatkan aku sebagai LO, terus…”
Matsuri menjeda kalimatnya sebentar, menyadari kalau semua teman-teman delegasi asuhannya kini sedang menatapnya dengan senyuman lembut, seakan-akan sedang melihat ke sosok adik mereka sendiri mengingat Matsuri adalah yang paling muda diantara mereka selain Mugino.
“Terus, aku udah ngerasa nyaman banget sama kalian selama jadi LO. Aku salut bisa ketemu, diskusi, dan tuker cerita sama orang-orang hebat kaya kalian! Pokoknya ini pengalaman yang nggak mungkin aku lupain. Jangan lupain aku yaaa kak!”
“Awwwww. Mana bisa lupaaa.”
“So sweet bangettttt. Matsuri LO terbaik, period.”
Kemudian Matsuri bergabung bersama Sakura, Ino, dan Shiho dalam group hug yang dilanjutkan dengan sesi ngobrol lainnya sampai Matsuri menerima aba-aba dari walkie talkie nya kalau delegasi sudah bisa masuk ke dalam ball room karena gala dinner dan closing ceremony akan dimulai.
Delegasi Universitas Konoha menempati sebuah meja bundar dan mereka diduk mengelilinginya, siap untuk mengikuti serangkaian acara pada malam itu mulai dari pembukaan dari beberapa pihak, awarding session di mana Shikamaru, Ino, Sakura, dan Shiho akan naik ke atas panggung sebagai delegasi yang mendapatkan penghargaan dari councilnya masing-masing, kemudian dilanjutkan dengan gala dinner, dan after party.
Setelah melewati beberapa agenda. Akhirnya After party PNMHI yang ditunggu-tunggu telah tiba. Mereka ditemani oleh musik jedag-jedug dari DJ yang melantun kencang. Mereka disuguhi berbagai minuman alkohol dan non-alkohol supaya makin terasa euforianya.
Tangan Ino ditahan oleh Shikamaru ketika cewek itu hendak meneguk lagi sampanye keempatnya, Shikamaru mengambil alih gelas itu dari tangan Ino dan meminumnya sendiri sebagai gantinya
“Ihhh gue haus tau!” kata Ino merengem
Shikamaru menggeleng, “Udahan, lo udah tipsy! Kalo haus minta minta aer putih.”
Sakura tak alihnya melewatkan adegan itu, “Ih lucu deeeh Shikamaru protective banget.” sahutnya yang berada di samping Ino, sedangkan Sasuke yang ada di depannya ikutan mengangguk, kemudian menimpali, “Ya namanya juga sayang.”
DJ memainkan remix lagu mulai dari yang EDM, hip-hop, sampai dangdut juga ada. Dan tentu saja membuat seluruh delegasi dari semua universitas ikut joget-joget nggak jelas dan bernyanyi ketika lagunya One Direction yang berjudul Night Changes diputar, seketika suasana berubah menjadi sendu apalagi waktu para delegasi menyalakan flashlight dari ponselnya masing-masing dan diayunkan ke kanan dan kiri.
Lantunan lagu yang memenuhi seisi ruangan membuat para delegasi diberi kesempatan untuk bernostalgia. Mereka masih ingat dengan jelas suasana ketika mereka pertama kali sampai di Sunagakure, dari obrolan canggung dengan LO di pertemuan pertama, kemudian bertukarnya cerita para delegasi antar-universitas, sampai dengan drama-drama yang membuat suasana semakin ribet namun bikin kangen sekaligus
Nggak terasa, besok mereka harus kembali ke realita masing-masing. Meninggalkan Sunagakure dengan momen-momen yang mereka ukir bersama dan harapan untuk bertemu lagi di kesempatan berikutnya pada PNMHI tahun depan, di tempat yang baru.