Ino bingung kenapa suhu di dalam apartemennya seperti terasa berbeda. Seharusnya suhu nya nggak akan terasa begini apalagi apartemennya sudah dia tinggal kosong dari tadi siang, kenapa Ino bisa tahu? Karena dia cukup sensitif aja sih sama hal-hal yang seperti itu.
Yang lebih mengagetkannya lagi adalah waktu Ino melangkah semakin dalam ke aprtemen, tiba-tiba ada sesuatu yang mencengkeram salah satu pergelangan kakinya sampai membuat cewek itu tersentak heboh.
“ANJIR ANJIR SHIKA KAKI GUE!!”
“Kaki lo kenapa??”
“Kaya ada yang pegang.”
“Ada hantunya kali.”
“Anjir lo mah!”
Kemudian waktu mereka berdua hampir sampai di depan ruang TV, ada cahaya dengan warna keemasan yang berpendar, seperti sebuah cahaya lilin. “Shik, ini ada yang ngepet sama jaga lilin kah di aprtemen gue??”
Hadeh. Susah-susah bikin surprise, eh malah dibilang ada yang lagi jaga lilin. Shikamaru berdecak dengan kelakuan cewek itu kemudian bilang. “Noh liat.”
Seruan dan letupan confetti langsung memenuhi seisi ruangan. Ino merasa deja vu karena baru saja tadi dia melakukan selebrasi yang serupa tapi kali ini, dia yang jadi bintang utamanya.
“HAPPY BIRTHDAY INCESSSSS!!”