Jukebox

Bergulirnya waktu terasa cepat. Setelah membereskan kekacauan selama agenda barbecue party, kini mereka akan menciptakan kekacauan selanjutnya di agenda karaoke yang telah ditunggu-tunggu oleh semua orang.

Bernyanyi adalah salah satu cara untuk melepas penat yang disetujui oleh ketigabelas pemuda dan pemudi di sana sebagai metode yang paling manjur. Ditemani dengan minuman-minuman beralkohol dan makanan ringan, nyanyian sumbang dari beberapa orang nggak menjadi masalah. Yang penting stress mereka hilang!

Biasanya, mereka punya lagu wajib untuk dinyanyikan di setiap agenda karaoke. Lagu-lagu melankolis ala sad boy menempati daftar teratas dari lagu yang bisa membuat mereka kompak nyanyi bersama, meskipun yang betulan sad boy cuma beberapa.

Kali ini, agenda karaoke dibuka dengan lagu yang berjudul Dancing Queen dari ABBA. Lagu klasik yang nggak pernah ketinggalan Sakura dan Ino nyanyikan, kalau Tenten biasanya ikut goyang saja karena dia nggak begitu hafal dengan liriknya kecuali bagian chorus. Sedangkan Hinata jelas awalnya cuma jadi tim hore karena dia kelewat malu, tapi Ino nggak membiarkan cewek itu untuk tepuk tangan saja.

Hinata let’s go! You are the dancing queen, young and sweet, only seventeeeeeeen.” Cewek pirang itu menyanyikan lirik lagu tepat di depan Hinata sambil mengajaknya untuk berdiri dan menikmati groove musik. Seperti liriknya, Hinata memanglah young and sweet. “You can dance, you can jivee. Haaving the time of your lifeee~””

Bergabung nya Hinata bersama ketiga teman ceweknya itu langsung menuai tepukan tangan dari kelompok laki-laki. Tepukan tangan dari Naruto terdengar paling keras.

“Cuy, anything you want dong!” Sasuke menyebutkan judul lagu yang dia request, lagu yang belakangan ini selalu dia dna Sakura dengarkan di stereo mobilnya.

Kiba sebagai operator dan DJ langsung memasukan lagu tersebut ke daftar playlist. Bukan berarti Sasuke yang akan menyanyikan lagu tersebut, dia sendiri nggak beda jauh dengan Hinata, kurang aktif dalam bagian seperti ini meskipun tau caranya untuk bersenang-senang. Sasuke lebih senang melihat teman-temannya yang memimpin lagu, atau bahkan Sakura yang sekarang sudah duduk nyaman di pangkuan Sasuke.

Kemudian, Sai mengomentari pilihan lagu-lagu yang teman-temannya sebutkan tadi. “Baru mulai kenapa lagu-lagunya udah mellow!”

“Ini katanya Shikamaru mau nge-rapp!” tunjuk Chouji terhadap sahabatnya.

Shikamaru mengangguk ke arah Kiba, yang mana Kiba tangkap sebagai gesture kalau cowok itu mengiyakan perkataan Chouji dan memintanya memasukan lagu yang biasa Shikamaru nyanyikan ketika karaoke.

Sebenarnya agak mengejutkan, Shikamaru bakal ngerapp dengan lagu berbahasa Spanyol yang berjudul Otra Noche Sin Ti milik J Balvin & Khalid. Memang selain pintar, cowok itu memang punya bakat musical yang cukup oke, apalagi dia belajar beberapa bahasa selain Bahasa Inggris. Paket lengkap deh.

“Bohemian Rhapsody gak sih!” Naruto menghampiri Kiba dengan semangat, memastikan lagu pilihannya sudah masuk ke dalam daftar.

“Udeh gue masukin bang santay.” Kiba mengacungkan jempol.

Tenten ikut menghampiri Kiba karena cewek itu juga punya satu lagu khusus yang ingin dia nyanyikan. Sebab lagu itu adalah lagu yang manito nya sarankan untuk dinyanyikan. “Eh Kib, gue mau ini dong! Don’t look back in anger nya Oasis.”

“WEH. Nanti nyanyi sama gue ya Ten!”

“Woke!!”

Dan dengan begitu lah, Tenten membentuk kesepakatan dengan Kiba untuk berduet—nantinya sih jelas bukan hanya mereka berdua yang ikutan nyanyi, namun semua teman-temannya.

“Siapa yang mau nyanyi Arctic Monkeys??” tanya Kiba.

Namun pertanyaan itu menuai seringaian mengejek dari Sasuke, “Halah Arctic Monkeys, lagunya cowok-cowok lemah.”

“WOY ENAK AJA.”

Range music yang dinyanyikan malam itu terdiri dari berbagai macam genre. Dari rock, pop, indie, sampai k-pop juga mereka semua jabanin. Untuk lagu k-pop, biasanya mereka sepakat untuk menyanyikan lagu Twice yang berjudul What is Love. Sekarang selain Twice, mereka ini lagi tergila-gila dengan lagu baru nya New Jeans.

“Anjir, kayanya kalo sehari aja gue nggak ibadah Oma Omagat, bisa gila gue!” kata Naruto yang langsung mendapat toyoran dari Neji. “Ibadah Sholat dulu dibenerin!”

“Ampun Jen—eh, lo request lagu sana!”

Neji mengangguk kecil, “Udah.”

“Lagu apa??”

“Lately nya Stevie Wonder.”

Naruto melongo sebentar, mempertanyakan selera musik Neji yang menurutnya sedikit nggak biasa, “Tua banget selera musik lo! Stevie Wonder mah yang biasa Ayah gue dengerin.”

Selera musik Neji memang agak berbeda. Dia cenderung mendengarkan lagu jazz dari penyanyi jadul. Neji punya alasan sendiri kok—dia masih teringat kalau dulu, Ayahnya kerap mendengarkan lagu-lagu Jazz. Kebiasaan Ayahnya itu Neji bawa sampai dewasa, karena itu adalah salah satu cara yang membuat Neji merasakan keberadaan Ayah nya yang sudah tiada secara dekat.

Setelah itu, Shino dan Rock Lee sepakat request lagunya Peterpan yang berjudul Mungkin Nanti. Another sad-boy song, membuat suasana jadi lumayan sendu.

Benar kata Sai tadi, lagu yang sejauh ini terputar adalah lagu-lagu mellow. Sakura merasa prihatin, tapi cewek itu masih bertanya sambil terkekeh, “Guys kalian gapapa kan? Hehe.”

“AMAAAAN.” Chouji menjawab dengan lantang sebagai perwakilan teman-temannya. “Yaudah biar gak mellow banget, Kita nyanyi Last Friday Night nya Katy Perry!” sambung cowok berbadan tambun itu.

“Still Into You nya Paramore boleh juga tuh.” tambah Sai.

Sakura sontak menepuk tangannya, “Nah gitu dong!”

Namun bukan Naruto kalau cowok itu nggak memperkeruh suasana, “WEEEH STILL INTO SIAPA SAI?? STILL INTO MBAK MANTAN??” tanyanya secara provokatif sambil melirik Sai dan Ino yang sedang bergelayut di lengan pacarnya dengan jahil secara bergantian.

Yang dijahili hanya menampilkan senyum ciri khasnya, kalau posisi mereka dekat, sudah jelas Sai akan menjitak kepala Naruto. Sekarang sih, cowok berkulit pucat itu cuma bisa mencibir, “Ini gue kasih saran lagu yang ngebeat, lo malah bikin isu yang aneh-aneh!”

Naruto nyengir saja, kemudian bilang, “No offense ya Shik, Incess! Canda-canda.”

“NONE TAKEN BRO!” teriak Ino, sedangkan Shikamaru hanya berdecak.

Puncak dari karaoke ronde pertama malam itu adalah ketika dinyanyikannya lagu dengan genre Rock yang berjudul It’s My Life dari Bon Jovi. Shikamaru dan Kiba berkesempatan untuk memegang dua mikrofon utama dan memimpin lagu.

This ain’t a song for a broken-hearted!

Waktu Shikamaru membuka lagu tersebut dengan menyanyikan bait pertama liriknya, sorakan, tepuk tangan, sampai siulan memenuhi seisi ruangan. Mengundang semua orang untuk ikut menyanyikan liriknya secara bersamaan, apalagi ketika memasuki chorus, kegaduhan suasana semakin nggak terbendung.

IT’S MY LIFEEE IT’S NOW OR NEVER~ I AIN’T GONNA LIVE FOREVER~

Naruto menghampiri dan menarik sedikit mikrofon yang dipegang Shikamaru, sehingga satu mikrofon itu digunakan untuk berdua. Nggak ada satu orangpun dari ketiga belas pemuda-pemudi itu yang terdiam diri. Semuanya berjingkrak-jingkrak dan berteriak seakan-akan mereka sedang ada di konser betulan, menumpahkan semua penat yang mengganjal dan berhenti memikirkannya untuk semalam.

Setelah puluhan lagu yang mereka nyanyikan, biasanya beberapa orang merasa tepar karena energi mereka habis. Bagi yang merasa tepar, mereka perlu mengisi ulang energi mereka dengan berdiam diri, ngobrol ringan, atau makan camilan sambil mendengarkan teman-teman yang lain yang masih punya energi untuk nyanyi. Kemudian setelah energi mereka terisi penuh kembali, mereka akan lanjut nyanyi dan berjoget ria karena malam masih panjang.

Hinata menyalakan ponsel nya, fitur jam di ponselnya menunjukan kalau menit lagi sudah tepat pukul satu malam. Waktu yang dia sepakati bersama manito nya untuk berbicara di area kolam renang. Karena nggak ingin telat, Hinata beranjak dari posisi duduknya dan berjalan menuju area kolam yang telah mereka sepakati. Masih ada beberapa menit memang, namun Hinata merasa lebih baik jika dia sampai terlebih dahulu di sana sambil menerka-nerka apa yang ingin manitonya bicarakan dengannya.

Bersamaan dengan beranjaknya Hinata, ada dua pasang mata mengikuti kemana arah cewek itu bergerak.