Not a Disgrace.

“Yang benar saja Historia, kamu ingin menikahi seorang wanita? Don’t be such a disgrace to our family, jangan kotori nama baik keluarga Reiss!”

Nama baik apa sih yang ayahnya maksud? Historia Reiss tidak paham dengan semua perkataan ayahnya bahwa dia harus menjaga nama baik keluarga. As if the Reiss are innocent and didn’t do nasty things themselves. Terlibat dalam politik negara saja sudah begitu menggelikan bagi Historia, sebab dia menjadi saksi bagaimana perbuatan keji keluarga bangsawannya ‘yang tehormat’ mempengaruhi dan secara tidak langsung merugikan masyarakat.

Historia bukanlah gadis yang muluk-muluk, dia hanya ingin menikah dan hidup dengan seseorang yang dia contai. Namun rupanya, impian kecil gadis pirang itu adalah sesuatu yang muluk-muluk akibat norma sosial yang dianut keluarga bangsawannya.

Memang apa sih salahnya mencintai seorang perempuan lain? Bagi Historia, yang paling penting adalah bagaimana dia mencintai dan dicintai, tanpa memandang gender sesorang. Ck, gender merupakan konstruksi sosial yang begitu kolot.

Hidup di bawah kekangan keluarga Reiss selama lebih dari dua puluh tahun membuat Historia ingin melepas semua yang dimilikinya sebagai Historia Reiss, terlebih ketika dia dipertemukan dengan gadis freckless yang memberikannya begitu banyak keberanian.

Ymir… I really love your name, Ymir.” kata Historia sambil tersenyum begitu manis. Yang dipuji namanya justru mengerutkan dahinya.

Why though? I like your name better, Historia Reiss, kedengerannya keren and glorious.”

Because your name is just Ymir, tanpa nama belakang keluarga. Orang lain selalu melihat kamu hanya sebagai Ymir, tanpa embel-embel image keluarga dari nama belakang yang disandang, seperti aku contohnya. Semua orang hanya melihat aku sebagai putri bungsu keluarga Reiss, bukan Historia.”

Ketika teringat akan konversasi tempo hari dengan Ymir. Historia jadi sempat untuk berpikir ulang. Untuk apa hidup dengan melihat bagaimana pandangan orang lain tentang dirimu? Mulai sekarang, Historia tidak akan peduli. Selagi ada satu orang orang yang hanya melihat dirinya sebagai Historia, itu sudah cukup. Historia bukan milik siapapun, Historia milik dirinya sendiri.

Historia is not a disgrace to any families. Most importantly, Historia feels loved and enough, because she has the love of her life, Ymir, by her side.