Orientasi Mahasiswa

“HALOOOO BUND! I AM FINALLY BAAAACK!!!”

Tenten berseru heboh ketika dia memasuki sekretariat HIMAHI. Seruan hebohnya itu juga nggak kalah diasambut dengan heboh oleh cewek-cewek BPH sampai membuat Neji yang kalem dan sedang menyaksikan adegan tersebut jadi geleng-geleng kepala.

“HALOOO BUND! IH MAKIN CANTIK AJA LO!!” Ino mebalas seruan Tenten sambil berpelukan dan menepuk-nepuk pantat cewek itu.

“Ih bisa aja Incess, lo tuh makin glowing!”

Sakura terkekeh dan ikut bertanya, “How’s your holiday, Bund??”

“Haduh mayan seru lah ya bund. Udah lama juga nih gue ga pulang kampung kan haha.”

“Aih senangnyaaa. Syukurlah Tenten bisa pulang dan balik ke Konoha lagi dengan selamat.” Hinata sebagai yang paling kalem mengutarakan rasa syukurnya sambil tersenyum.

Lain dengan para ciwi-ciwi yang heboh, ada cowok-cowok yang sedang mojok di ruangan sekre sambil main PUBG atau Kartrider. Tapi sebenarnya mereka nggak kalah heboh sih, orang seperti Naruto, Kiba, bahkan Sasuke dan Shikamaru juga bisa berisik kalau masanya mereka sedang main game alias berisiknya itu sambil misuh-misuh.

Ketika mereka memutuskan untuk menyudahi satu set game, Naruto tiba-tiba bilang, “Kenapa cewe cewe boleh manggil temennya pake ‘bunda’ gitu kayak—‘kurusan ya buun’ ‘cantikan ya buun’’ gitu.”

“Kenape emang? Iri lo?” kata Sasuke balik bertanya.

Naruto kemudian mengangkat kedua bahunya, “Ya gue kan jadi cowok juga mau manggil temen gue ‘AYAH’ gitu kan….” dia menjeda kalimatnya selama beberapa detik, lalu Naruto tiba-tiba jadi semakin nempel dengan Shikamaru yang ada di sebelahnya, kemudian Naruto bilang sambil terang-terangan menatap wajah Shikamaru. “Wuidiiih, AYAH makin ganteng aja!”

Shikamaru seketika merinding mendengar Naruto bilang begitu dan langsung mengumpat dengan sekuat tenaga dalamnya. “Pala lo anjengg!”

“Awowkwowkwowk.”

Tawa menggelegar mengisi seluruh ruangan sampai terdengar suara pintu yang diketuk sebagai interupsi.

Dan muncul lah cowok berambut pirang yang diikat tinggi-tinggi, hanya mencuatkan kepalanya dari balik pintu sekre. “Kak, stand by yuk. Bentar lagi sesi perkenalan HIMAHI mulai.”

Pengurus inti HIMAHI berjalan beriringan menuju ruangan di mana para mahasiswa baru HI berada. Mereka semua terlihat sangat berwibawa apalagi kalau sudah memakai jaket himpunan kebanggaan nya ini.

Ketika sudah dipersilahkan masuk oleh panitia, pengurus inti mendapati mahasiswa baru yang sedang duduk di kursinya masing-masing dengan anteng. Semua mahasiswa baru mengenakan kaos seragam ospek jurusan, penampilan mereka semua rapi.

Tatanan rambut mahasiswa baru cowok nggak juga masih rapi dan pendek-pendek. Peraturan orientasi memang ketat, bagus lah kalau mereka semua bisa mematuhinya. Tapi lihat saja nanti setelah tiga bulan resmi menjadi mahasiswa, pasti ada saja dari mahasiswa baru cowok yang bakal malas potong rambut dan berakhir mereka biarkan gondrong.

Pengurus inti himpunan kini berada di depan kelas dan berbaris menjadi dua saf. Tanpa berlama-lama, sesi perkenalan HIMAHI dimulai. Naruto mengambil alih sebagai MC karena Sasuke sedang sakit tenggorokan dan nggak nyaman untuk banyak bicara.

Perkenalan dimulai dari ketua himpunan sampai departemen terakhir yaitu seni & olahraga. Pemaparan disampaikan secara komprehensif dan menarik sehingga mereka sangat bersyukur karena nggak mendapati muka-muka ngantuk yang ada di wajah mahasiswa baru di depan mereka.

“Naaaah! Udah selesai nih kenalannya. Berarti udah sayang yakaan? Seakarang siapa nih di sini yang pengen masuk HIMAHI??” seru Naruto.

Seruan itu disambut oleh antusiasme para mahasiswa baru yang mengangkat tangannya.

Tiba-tiba ada celetukan dari mahasiswa baru berambut pirang yang mirip sama Naruto itu, “Ini Bang, Sarada mau jadi kahim katanya!”

“Ih apaan sih! Nggak kak, dia bohong.” maba berkacamata yang konon katanya bernama Sarada ini jadi salah tingkah.

“Eeeeeeh coba sini-sini Sarada. Ayok maju sini.” Naruto menghampiri maba tersebut dan menggandengnya untuk maju ke depan bergabung dengan pengurus inti meskipun malu-malu, “Sini berdiri di sebelah pak kahim kita, siapa tau kecipratan nasib yang sama!”

Shikamaru mengambil alih, “Hai Sarada. Beneran kepengen jadi ketua himpunan nih? Boleh kasih tau ga alesannya kenapa??”

Sarada cuma bisa garuk-garuk kepala namun di dalam hatinya dia sudah misuh-misuh berkat mulut ember si Boruto, “Sebenernya belum kebayang sih Kak hehe. Mungkin alesannya karena dulu aku ketua osis kali yaa.”

Kemudian tepukan tangan terdengar di seluruh penjuru ruangan, “Wihhh calon-calon alpha female ini!” celetuk Kiba di tengah-tengah kehebohan.”

“Wah keren-‪keren, ditunggu CV nya ya nanti pas HIMAHI open recruitment!” kata Shikamaru mengacungkan jempol.

Sebelum Sarada kembali ke tempat duduknya, Sakura menghampiri maba itu untuk mengalungkan rentengan jajan sebagai bentuk apresiasi yang sudah disiapkan oleh cewek-cewek BPH tadi di sekre.

Sesi berikutnya diisi dengan kuis-kuis singkat seputar pengetahuan maba tentang Hubungan Internasional dan PNMHI—serta memberikan gambaran tentang event nasional tersebut agar mahasiswa baru merasa tertarik karena mengikuti event tersebut punya benefit yang banyak.

“Oh iya, kemaren denger-denger kalian disuruh bikin mind mapping sama mentornya kan? Nah sekarang kita mau announce nih pemenangnya!” Naruto membuat sebuah pengumuman.

Kemudian Sai maju sedikit untuk mengumunkan pemenangnya setelah dia melihat design-design mind mapping yang dibuat oleh para mahasiswa baru. Bisa dibilang Sai ini adalah juri abal-abal yang menilai kekreativitasan mereka.

“Selamat Inojin. Yang mana yang namanya Inojin?”

“Saya bang.”

Oooo jadi mahasiswa baru laki-laki yang mirip sama Ino itu namanya Inojin. Mahasiswa itu maju ke depan seperti Sarada tadi.

Congrats, anda berhak mendapatkan piring cantik—tapi bohong, kita cuma punya kalung jajan.”

“Haha oke Bang. Ini boleh dimakan ga?”

“Makan aja, entar tapi. Daftar medkom ya nanti kalo HIMAHI udah oprec.” kata Sai sambil menepuk bahu Inojin dan mendoktrin maba itu supaya masuk medkom, karena kalau dilihat-lihat dari design mind mappingnya, Inojin ini punya bakat untuk jadi budak revisi design seperti Sai. Hehe.

Naruto kembali bicara dan siap-siap menutup sesi mereka setelah diberikan aba-aba oleh timekeeper panitia kalau waktu mereka tersisa lima menit. “Yah sayang sekali nih temen-temen, waktu kita udah nggak banyak lagi. Ada yang mau ditanyain lagi nggak nih? terakhir deh terakhir.”

“Saya Kak, mau tanya!” mahasiswa perempuan yang duduk di sebelah Sarada itu mengangkat tangannya.

“Yak silakan mbak cantik, namanya siapa?”

“Namanya Chou Chou kak.”

“Oke, pertanyaannya?”

“Kak kemarin kan saya liat di twitter tuh, katanya di himpunan tuh suka ada mitos gitu. Apa iyah selalu ada sesuatu di antara ketua himpunan sama sekretarisnya?“

“PFFFFTTT.”

“JIAAAAAH”

“WOKWOWWKOWK.”

Gelak tawa dan siulan ledekan langsung menggema begitu pertanyaan Chou Chou dilayangkan. Semua orang langsung melirik ke arah oknum ketua himpunan dan sekretaris yang dimaksud. Naruto menyeret Ino supaya berdiri di samping Shikamaru yang telinganya sudah super memerah.

“Gimana nih kak!? Bener nggak tuh mitosnya? Coba kasih klarifikasi dong!!” Naruto bertanya dengan heboh seakan-akan dia adalah wartawan media gossip.

Mikrofon yang sudah diberikan Naruto ke Ino kemudian cewek itu oper lagi ke Shikamaru yang ada di sebelahnya sambil menggeleng karena nggak mau memberikan komentar.

“Hmm.” Shikamaru bergumam sebentar, “Gimana ya jawabnya haha.”

“Ayo kak jawab kaaak.” seru beberapa mahasiswa baru yang nggak kalah kepo. Walah, masih maba saja si Chou Chou ini jago juga ya mengangkat isu-isu menjadi gossip fantastis.

“Haha ya coba nanti kamu jadi sekretaris HIMAHI aja deh, biar bisa ngebuktiin sendiri mitosnya.”

“YAAAAH.”

Sayang sekali, sampai sesi perkenalan HIMAHI resmi berakhir, baik mahasiswa baru maupun pengurus inti dan panitia orientasi yang ada di ruangan tersebut nggak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari Bapak Kahim.

W/N: di universe HIMAHI umur Boruto, Sarada, dkk adalah 17-19 tahun ya. kalo umur Shikamaru, Naruto, dkk 21-22.