Pink Cardigan
Pintu bilik toilet yang Sakura tempati diketuk oleh seseorang yang dia asumsikan adalah Sasuke. Tapi waktu Sakura membuka pintu bilik toiletnya, yang dia temukan adalah seorang pegawai perempuan sushi house tersebut.
“Mbak maaf, tadi ada Mas-Mas yang nitip ini buat Mbaknya.”
Pegawai itu menyerahkan satu bungkus sanitary pads dan pada saat itu juga, Sakura akhirnya bisa bernafas dengan tenang. “Makasih banyak mbak!”
Setelah itu, Sakura langsung menyelesaikan urusannya di toilet dan buru-buru kembali ke meja untuk berterimakasih kepada Sasuke, kemudian pulang karena sudah nggak mood untuk tetap berada di sana.
Waktu Sakura kembali ke mejanya, cewek itu dibuat terkejut sampai mulutnya sedikit terbuka karena melihat kondisi Sasuke yang jauh dari kata proper.
Saat ini, Sasuke kelihatan seperti bebek yang habis kecebur sungai.
“Sasuke! Lo kenapa basah kuyup begini??” Sakura bertanya dengan heboh, sedangkan yang ditanya kelihatan lebih santai dan bahkan terkesan nggak peduli dengan kondisinya saat ini.
“Tadi di luar hujan.” jawab Sasuke singkat.
“Lo nggak naik mobil?”
“Bawa mobil sih, tapi kalo naik mobil kelamaan. Gue jadi minjem motor salah satu karyawan sini.”
“Tapi kan hujan, anjir.”
“Lo keliatan sedang berada di situasi emergency, jadi gue harus cepet-cepet, meskipun itu hujan.”
Sasuke hanya mengangkat bahunya santai di akhir kalimat, menunjukan kalau yang barusan cowok itu alami bukan masalah baginya. Namun tidak dengan Sakura, meskipun sering ilfeel dengan tingkah laku cowok itu, nyatanya Sasuke baru saja berkorban sampai kehujanan hanya untuk membantunya. Apalagi waktu cewek itu sadar kalau suhu ruangan saat ini sangat rendah, Sakura yang sudah pakai cardigan saja merasa cukup kedinginan, apalagi Sasuke yang basah kuyup.
Sakura memandangi cowok itu dan memindai penampilannya yang jadi lumayan berantakan. Rambut Sasuke yang biasanya ditata keren jadi lepek, kaos berwarna putih yang basah itu sukses membuat Sakura bisa melihat pahatan otot yang tercetak di tubuh cowok itu.
Sakura jadi merasa bersalah, tapi rasa bersalah itu berganti dengan putaran di bola mata waktu Sasuke notice dia sedang memandangi cowok itu dan bertanya, “Like what you see?”
“Hadeh.” Sakura langsung meneguk ocha hangat yang sudah tidak hangat dari gelasnya, merasa sedikit tengsin. Meskipun begitu, Sakura harus tetap sadar diri kalau atas keadaan Sasuke saat ini. Setidaknya dia harus menunjukan concern nya, “Sas… lo basah kuyup, nanti masuk angin.”
“Santai.”
“Err… Lo lepas aja kaos lo.”
Sasuke mengangkat sebelah alis nya, “Lo pengen banget liat gue telanjang ya?”
“Anjir” cewek itu mengepalkan tangannya dan memukul udara. Namun gerakan yang selanjutnya Sakura lakukan membuat justru membuat Sasuke gantian menatap cewek itu seksama.
Sakura melepas cardigan yang sedaritadi melekat di tubuhnya. “Lo pake cardigan gue aja nih.”
Merasa nggak yakin, Sasuke melihat cardigan dan Sakura secara bergantian. “You seriously told me to wear your pink cardi—hacim!”
Suara bersin Sasuke yang menggelegar berhasil membuat beberapa pengunjung menoleh ke arah mereka.
“Tuh kan! Lo udah mulai bersin, bisa sakit kalau lo tetep pake kaos basah itu. Nih!”
Cardigan yang Sakura lempar berhasil cowok itu tangkap, kedua matanya masih menatap miris kain rajut berwarna merah muda itu. Tapi ya sudah lah, Sasuke menuruti perkataan cewek itu dan melangkah gontai ke toilet untuk mengganti kaos nya. Untung saja, celananya cuma basah sedikit.
Waktu kembali ke meja, Sasuke disambut oleh ledakan tawa Sakura karena cewek itu merasa lucu melihatnya memakai cardigan berwarna pink yang dikancing sampai atas. Tapi Sasuke nggak keberatan, toh tawa Sakura itu berdendang manis di telinganya.
“Ketawa mulu, sakit perut ntar lo.”
“Abis nya lo keliatan aneh banget sumpah! HAHAH.”
“Gue mau makan ramen biar anget, lo mau nggak?” tawar Sasuke.
“Mm. Boleh deh.” Sakura mengangguk karena ramen memang bisa membantunya untuk merasa lebih hangan dan membuat nyaman perutnya. Di sisi lain, cewek itu jadi teringat Naruto, membayangkan sepasang sapphire milik cowok itu yang akan berbinar jika sedang makan ramen.
Sambil menunggu pesanan ramen datang, Sasuke dan Sakura berbincang tentang banyak hal. Percakapan mereka mengalir begitu saja sampai Sakura lupa jalau tujuan awal cewek itu adalah betemu Sasuke, bilang terima kasih atas bantuannya, dan langsung pulang.
Nyatanya, Sakura masih betah bertahan di sana bersama Sasuke—cowok yang katanya bakal Sakura hindari.