Pukulan Nyasar
Hari pertama pertandingan voli sama ramainya dengan hari-hari sebelumnya. Padahal panitia sempat pesimis bakal sedikit yang datang karena dari tadi sore turun hujan yang cukup deras. Untung saja cuaca mau diajak bekerja sama sehingga waktu pertandingan akan dimulai, cuaca malam itu sudah terang meskipun membuat aspal lapangan fisip jadi agak becek karena lapangan tersebut bukan lapangan indoor.
Tim voli putra angkatan 19 telah melakukan pemanasan sebelum pertandingan dimulai, meregangkan otot-otot mereka supaya bisa bermain dengan optimal. Sekarang mereka berada di area pertandingan melawan tim putra dari angkatan 2022.
Pertandingan berjalan dengan intens, baik tim angkatan 2019 dan 2022 ternyata sama-sama bisa mengimbangi permainan dengan baik. Prediksi Neji yang dikira bakal dengan mudah masuk ke semi-finale ternyata salah, lawan mereka jago juga di lapangan. Yah meskipub saat ini score di set pertama game masih unggul dimiliki oleh angkatan 2019 sih.
Pukulan-pukulan smash sebelumnya yang dilakukan Naruto sukses mencetak skor, membuat para mahasiswa cewek apalagi maba jadi heboh meneriaki namanya sambil terkagum-kagum. Bukan rahasia umum lagi kalau kadar karisma Naruto meningkat drastis ketika dia sedang ada di lapangan. Bocah oren itu memang pada dasarnya sangat atletik, jadi olahraga manapun sebetulnya dia bisa memainkannya.
“Naruto smash!!” Shikamaru berteriak ketika pukulan bola dari tim lawan menuju ke Naruto dan punya peluang besar untuk dipukul secara smash.
Naruto siap melompat untuk meraih bola yang melambung tinggi, namun sialnya karena permukaan lapangan yang licin, tumpuan Naruto kurang sempurna sehingga keseimbangannya ikut oleng. Meskipun Naruto tetap berhasil memukul bola itu dengan sekuat tenaga dalamnya, ternyata pukulannya nggak mengarah ke arah yang dia tuju.
‘DUG!’
“Aduh!”
Benar sekali, bola yang dipukul Naruto itu mengenai kepala seseorang. Tau siapa orangnya?
“Hinata hidung kamu berdarah!”
Benar sekali lagi. Korban insiden kali ini adalah Hinata, cewek itu merasakan sesuatu yang dingin mengalir dari hidungnya, namun pandangannya keburu kunang-kunang duluan. Setelah itu menggelap.
Toneri yang duduk di barisan penonton dan nggak jauh dengan Hinata langsung sigap menggotong cewek itu dan berlari menuju parkiran mobil, dia membawa Hinata ke rumah sakit, disusul oleh Neji yang juga langsung melesat meninggalkan lapangan pertandingan.
Naruto? Nge-freeze saja karena masih berusaha mencerna apa yang barusan terjadi.