The Brunch 2.0
Terdengar suara dentingan gelas yang berasal dari podium utama, Mr. Ackerman berdiri di depan meminta untuk semua yang hadir memusatkan atensi pada apa yang akan dia ucapkan.
“Terima kasih untuk semuanya yang telah hadir di agenda bulanan kita, The Ackermans merasa terhormat untuk menjamu para tamu semua di mansion keluarga milik kami yang agung.”
Suara riuh tepuk tangan mulai menggema di seluruh sudut venue, di samping Pieck dan Jean—yang baru saja bergabung setelah menemui teman-temannya, ada Levi terus menekuk mukanya dan Petra yang bertepuk tangan gembira. Pieck memang tidak pernah sekalipun melihat guratan yang suram di air muka kakak iparnya, berbeda dengan Levi, kakak lelakinya. Sedangkan adik perempuannya, Mikasa, berdiri paling dekat dengan podium di sayap kanan kanan bersama sang kekasih, Eren Jaeger.
“Selain itu, ijinkan aku memberi tahu semuanya tentang kabar bahagia yang kami dapatkan,” semua yang hadir di venue berusaha untuk memfokuskan pendengarannya setelah Mr. Ackerman selesai dengan pembukaan pidato singkatnya.
“Petra Ral, putri kami yang merupakan istri dari anak sulungku telah mengandung jabang bayi yang akan menjadi cucu pertama berdarah Ackerman generasi keempat,” kabar pertama yang langsung disambut oleh tepuk tangan dan suka cita dari mereka yang berada di dalam venue, sedangkan Levi hanya mengulas senyum singkat sebagai rasa terimakasih sambil memeluk Hanji posesif dari samping.
“Kemudian, putri tertuaku, Pieck Ackerman, yang sungguh menawan, dia baru saja pulang dari rangkaian tur orkesnya yang berskala besar di Eropa.”
Pieck hanya mengangkat gelas sampanyenya sambil beberapa kalo menunduk dan melempar senyum simpul, tanda terimakasih.
“Last but not least, ini untuk putri bungsu-ku, Mikasa Ackerman. Hari yang ditunggunya telah tiba, tali persatuan keluarga Ackerman dan Jaeger akan terwujud sepenuhnya dan semakin erat berkat kedua putra dan putri bungsu kami.”
“Grisha, silakan. The time is yours, ucapkanlah sepatah dua patah kata untuk melengkapi kabar bahagia ini.”
Semua orang bahkan Levi dan Pieck terkejut mendengar apa yang ayah mereka umumkan di atas podium. Suasana seolah menjadi sedikit lebih tidak terkontrol dengan adanya bisikan dan sorak sorai yang Pieck tahu, berasal dari teman-teman Mikasa yang berada di sayap kanan venue acara ini. Terlihat Grisha Jaeger mulai beranjak dari tempat duduknya dan melangkah menaiki podium yang membuat suasana menjadi kembali kondusif. Namun pandangan Pieck dialihkan ke samping kirinya, melihat Levi yang gusar.
Pieck akhirnya tahu bahwa bukan dirinya saja yang tidak diberi informasi mengenai pengumuman rencana pertunangan adik bungsu mereka. Lain halnya dengan Levi yang berdiri gusar, Pieck berhasil tetap tenang dan menyimpan segala pertanyaan untuk sementara waktu. Sedangkan Mikasa dan Eren yang sama-sama telah mendapat seluruh pusat perhatian hanya terlihat raut kebahagiaan dari kedua wajah mereka.
“Dalam kesempatan kali ini, saya harap semua orang bersuka cita dengan kabar bahagia yang dibawa oleh kedua keluarga, Ackerman dan Jaeger. Putra dan putri bungsu kami, Eren dan Mikasa, akan resmi bertunangan.”
“Oleh karena itu, kami ingin berbagi kebahagian ini bersama-sama atas bersatunya dua keluarga kami. Bersulang!” lanjut Grisha yang mengangkat gelas sampanyenya, diikuti oleh Mr. Ackerman sambil membenarkan ucapan calon besannya.
Levi kian memandang ayahnya dari sisi sayap kiri di bawah podium dengan geram juga Petra yang berusaha menenangkan suaminya dengan celotehan jenaka ala Petra. Selain itu, kedua netra Pieck tidak luput dalam mengamati gelagat suaminya sendiri yang berdiri di samping kanannya. Nampaknya tidak hanya Levi yang berusaha meredam emosi, begitu juga dengan Jean yang alisnya bertaut dan rahangnya terlihat mengeras. Pandangan mata Pieck turun ke telapak tangan suaminya yang terkepal kencang sampai buku jarinya memutih. Pieck paham benar mengapa Jean bersikap demikian, sebab Mikasa Ackerman adalah cinta pertama Jean Kirstein.