The Riot.
Sudah hampir dua pekan ribuan masyarakat berdemonstrasi memenuhi pelataran istana, mereka menuntut pemerintah monarki untuk turun tahta atau mengganti konstitusi negara menjadi konstitusi yang lebih demokratis, tanpa adanya dominasi kekuatan dan opresi militer yang telah merusak kestabilan keamanan masyarakat, berikut pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia yang mereka dapatkan.
Kingdom of Marley dipimpin oleh seorang raja yang enam tahun lalu ini naik tahta, Willy Tybur. Sebelum naik tahta, Sang Raja juga merupakan bagian dari panglima tingkat tinggi militer negara. Bisa dikatakan saat ini Marley dikuasai oleh pemerintahan diktator.
“Your Majesty, anda harus segera mengatur rencana untuk menghentikan masyarakat. Merespon mereka tidak akan menguntungkan keluarga kerajaan. Alih-alih mereka akan melakukan kudeta,” seorang penasehat kerajaan kemudian angkat suara ketika Raja Willy Tybur masih terduduk diam di singgasananya.
“Kau punya rencana?” tanya Willy terhadap penasehat kerajaan tersebut.
“Harus ada isu lain yang bisa mengalihkan perhatian publik dari demonstrasi ini, Yang Mulia.”
“Isu lain ya…”
Terlihat kerutan dalam di dahi Sang Raja, Willy Tybur sedang berfikir tentang isu apa saja yang bisa dinaikkan untuk mengalihkan perhatian publik. Protes masal kali ini skalanya jauh lebih besar dari protes-protes sebelumnya yang pernah terjadi, agak merepotkan, langkah Willy Tybur harus benar-benar hati-hati kali ini.
“Panggil Theo Magath ke istana sekarang juga.”
🕊
Pertemuan singkat dengan Raja Willy Tybur membuat Theo Magath mempertanyakan keputusan hidupnya. Loyalitasnya terhadap negara akan dipertanyakan apabila dia tidak menuruti perintah raja. Meskipun Theo Magath tidak berpartisipasi langsung dalam konstitusi pemerintahan, perannya sebagai Executive Chairman of Eldian Air akan sangat penting bagi kerajaan.
“Jatuhkan salah satu pesawat komersil perusahaanmu.”
“Mohon maaf Yang Mulia, saya harap saya salah mendengar.”
“Kerajaan akan mendukung Eldian Air sebagai satu-satunya maskapai penerbangan yang mendominasi negara ini. Juga, loyalitasmu terhadap kerajaan akan diuji saat ini juga.”
Willy Tybur tidak hanya memberikan perintah, namun ultimatum. Magath tahu betul kerajaan sedang membutuhkan isu lain untuk dinaikkan pada saat ini. Ketika ultimatum Sang Raja sampai ke telinga Theo Magath, dirinya langsung teringat kepada dua kapten andalan Eldian Air. Erwin Smith dan Zeke Yeager bisa mengeksekusi rencana ini, dan mereka berdua harus kembali pulang dengan keadaan hidup, pikirnya.