What Petra (actually) Heard

“Batalkan pertunangan Mikasa!”

“Tidak bisa.”

“Jangan coba menipu saya, dari awal anda sudah sepakat Mikasa untuk saya bukan Pieck Finger!”

“Jaga mulutmu, dia Pieck Ackerman.”

“Keparat, anda terlibat dengan kematian orang tua kandung Pieck.”

“Jangan mengalihkan pembicaraan, dari awal kamu tidak bisa mengintervensi perjanjian Ackerman dan Jaeger. Mikasa hanya untuk Eren Jaeger.”

“Anda sendiri yang memisahkan Zeke dan Pieck, kalau anda nggak memisahkan mereka, dengan begitu kerjasama sialan kalian masih bisa berjalan tanpa melibatkan Mikasa!”

“I couldn’t afford to break my daughter’s heart.”

“Tsk, anak perempuan yang mana? Bukannya tadi anda bilang kalau Pieck juga seorang Ackerman? Anda telah menghancurkan anak perempuanmu yang lain secara tidak langsung.”

“Kebahagiaan anak perempuanku yang di dalam dirinya mengalir darah Ackerman akan tetap menjadi prioritas.”

“Keparat.”

“Manusia tidak akan pernah bisa bersikap adil, Jean”


Petra yakin kedua telinganya menangkap jelas apa yang diributkan oleh kedua lelaki di ruang kerja Ayah mertuanya yang terletak di mansion utama. Merasa dirinya telah terlalu banyak mendengar, Petra melangkahkan kakinya untuk meninggalkan tempat dimana dia sedang berpijak dan sempat mematung untuk beberapa saat setelah mendengar inti dari pembicaraan Jean dan sang Ayah mertua.

“Kak Petra?”

Suara Jean berhasil menghentikan langkahnya.

“Eh hai Jean!” Petra sedikit terlonjak ketika Jean memanggil namanya, rasanya dia ingin segera menghilang saat itu juga.

“Tumben ada di sini, mau kemana?” tanya Jean yang nadanya sedikit mengintimidasi Petra.

“Oh, mau ke ruang baca nyusul Levi. Duluan ya, Jean!”

Petra melanjutkan langkahnya dengan tergesa-gesa, setengah berbohong karena Petra tahu Levi baru saja bertolak dari ruang baca ke kamar Mikasa untuk menghabiskan waktu bersama kedua adiknya.

Entah bagaimana keputusan yang harus diambil, sebab dirinya paham betul bahwa akan berbahaya menjadi seseorang yang terlalu banyak tahu tentang apa yang seharusnya tidak diketahuinya dan mendengar apa yang seharusnya tidak didengar.